Senin, 21 Juni 2010

Sariawan? Jangan anggap biasa!

Aku termasuk orang yang sering sariawan, apalagi menjelang menstruasi. Duh sakit banget dan lagi jadi gak nafsu makan. Lapar sih lapar tapi untuk ngunyah makanan duh sakitnya. Apalagi kalau sariawan di lidah, aku dah 2x ngerasain sariawan di pinggir lidah sebelah kiri. Saat itu aku googling di internet duh aku jadi takut banget! Ternyata sariawan di lidah menunjukkan indikasi kanker. Siapa yang ga takut?!


Mau ke dokter, wah pasti mahal nih. Walaupun ada askes tapi aku males berurusan dengan rumah sakit. Biasanya sih aku pakai kenalog tapi kalau sariawan di lidah duh tetap aja sakit n pokoknya ga nyamanlah. Dalam kebingungan itu aku ingat di rumah khan ada sirih merah kenapa ga diobati dengan daun sirih merah? Aku dulu beli pada saat tanaman ini lagi booming, mahal emang. Saat itu hitungannya daun, tahuku itu tanaman hias. Ternyata ada banyak manfaat yang berkhasiat terkandung di daunnya. Begitu pulang kantor aku petik 3 daun sirih yang sudah tua trus kucuci bersih saya masak dengan air 5 gelas sampai mendidih tambahin garam dikit. Aku diamkan sampai dingin baru aku masukkan dalam botol aqua. Air itu aku pakai kumur-kumur dan langsung diminum. Itu aku lakukan sesering mungkin pokoknya kalau terasa kaku aku kumur-kumur. Alhamdulillah 2 hari sembuh. Padahal biasanya seminggu lebih baru sembuh.

Mulai sekarang setiap minggu aku lakuin kegiatan itu untuk antisipasi terutama kumur-kumur sebelum tidur. Bagi pembaca kalau sedang sariawan jangan sekali-kali pakai albotyl lho, karena menurut dokter Albothyl itu obat keras, kalau tidak tepat juga penggunaannya bisa menyebabkan nekrosis (kematian jaringan) sel-sel lidah (bisa menghilangkan sel pengecap di lidah) sehingga harus diatur juga penggunaannya. Ternyata sirih merah tidak hanya cantik tapi banyak manfaat & khasiatnya. Tentang khasiat sirih merah bisa di lihat di http://lifestyle.okezone.com/read/2009/02/17/27/1934


Sumber:

http://siti.staff.ugm.ac.id/wp/2009/02/24/sariawan-jangan-dianggap-biasa/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar