Senin, 21 Juni 2010

Sariawan Tak Sekadar Kekurangan Vitamin C

Sariawan atau dalam istilah kedokteran disebut dengan stomatis adalah radang yang terjadi pada mukosa (daerah lunak di dalam rongga mulut), biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak tersebut dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Umumnya sariawan menyerang pada rongga mulut yakni selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit rongga mulut.

Kekurangan vitamin C memang sangat sering dihubungkan dengan sariawan. Padahal kekurangan vitamin C hanyalah salah satu penyebab, karena timbulnya sariawan dapat dipicu oleh berbagai faktor. Sariawan bisa terasa ringan, namun terkadang bisa juga menyengsarakan penderitanya. Gara-gara luka kecil tersebut, si penderita jadi tidak enak makan, sulit bicara, hingga badannya panas dingin. 

Dari bentuknya, sariawan dapat dibagi atas tiga tipe, yaitu minor, mayor, dan tipe mirip herpes. Sariawan minor memiliki diameter maksimal sekitar satu sentimeter, tipe mayor lebih besar lagi, sedangkan untuk tipe herpes, kecil-kecil tapi banyak. 

Dijelaskan dr Sri Rusmanti MKes, dari Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Kustati Surakarta, umumnya sariawan ditandai rasa nyeri seperti terbakar dan sering kali menyulitkan penderitanya untuk makan. Sariawan bisa menyerang siapa saja, termasuk anak usia dua tahun. “Selama ini banyak orang menganggap sariawan timbul karena kekurangan vitamin C. Anggapan itu harus diluruskan,” tegasnya.

Menurut Rusmanti, terjadinya sariawan bisa akibat trauma, misalnya pada kasus luka tergigit pada bibir dan lidah saat makan atau akibat susunan gigi yang tidak teratur, serta luka karena menyikat gigi terlalu keras. Bisa juga disebabkan oleh makanan yang dapat menggores lapisan mukosa seperti pada ikan goreng. Meski luka yang timbul sangat kecil, namun jika kondisi mulut orang yang bersangkutan tidak sehat maka akan timbul sariawan.

“Orang yang jarang menjaga kebersihan mulutnya, biasanya akan sering terkena sariawan. Sebab kuman atau bakteri senang tinggal di dalam mulut yang bermukosa,” kata Rusmanti. 
Dijelaskannya, vitamin C bagi tubuh berfungsi membantu pertahanan (kekebalan) tubuh melawan bakteri. Begitu juga melawan bakteri penyebab sariawan di dalam mulut.
Beberapa pemakaian obat dalam waktu lama seperti jenis steroid dan kemoterapi (obat kanker) juga dapat menimbulkan risiko terjadinya sariawan.


Alergi Makanan

Alergi terhadap makanan, lanjut Rusmanti, juga menjadi faktor penyebab. Beberapa jenis makanan seperti makanan yang mengandung protein yang tidak cocok pada seseorang yakni kacang mete, atau kacang goreng rawan menimbulkan sariawan. Demikian juga dengan kandungan monosodium glutamat (MSG) pada makanan olahan pabrik. 
Penyebab lainnya adalah gangguan hormonal seperti pada sebelum atau sesudah menstruasi pada perempuan. Sehingga, kasus kejadian sariawan pada perempuan lebih tinggi jika dibandingkan dengan laki-laki.

Sementara terkait daya tahan tubuh, adanya penyakit yang menyerang kekebalan seperti HIV/AIDS atau leukemia juga bisa menyebabkan sariawan lebih mudah datang. “Karena itu, ada kalanya dokter perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mendapatkan hasil pasti agar sariawan bisa disingkirkan sepenuhnya. Jadi, tidak hanya mengobati sariawannya, tapi juga penyebab utamanya,” paparnya. 

Demikian halnya dengan infeksi di saluran pencernaan, juga bisa memicu sariawan. Meski yang terganggu sistem pencernaannya tapi efeknya sariawan juga muncul di rongga mulut.
Banyak penelitian menunjukkan, faktor psikologis seperti stres berlebihan juga bisa menyebabkan sariawan. Sebab, ketika seseorang stres maka daya tahan tubuh bisa menurun. Sehingga hal inilah yang membuat sariawan timbul. Jika ditilik dari segi jumlahnya, sariawan dapat muncul tunggal pada satu lokasi yang biasanya disebabkan oleh trauma, atau dapat pula muncul pada banyak lokasi yang disebabkan oleh jamur.

Rusmanti menerangkan, sariawan dapat diredakan dengan pengobatan lokal yakni menggunakan beberapa jenis obat, baik dalam bentuk salep, obat tetes, maupun obat kumur. Sedangkan pengobatan sistemik yakni dengan mengonsumsi berbagai makanan (buah) maupun suplemen yang kaya dengan vitamin C, B12, serta protein. 

“Pepaya adalah buah dengan harga murah, mudah didapat, dan memiliki kandungan vitamin C tinggi. Jika mengonsumsi suplemen minuman vitamin C dosis tinggi, pada orang normal sebaiknya diminum seperempatnya saja. Sebab, kebutuhan vitamin C hanya sekitar 60 hingga 100 miligram per hari,” imbaunya. 

Sariawan umumnya akan sembuh dalam waktu empat hari hingga seminggu, namun hal ini tergantung dari daya tahan tubuh yang dimiliki. Sebaiknya pada sariawan yang tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter, karena hal itu dapat menjadi gejala awal adanya kanker mulut. (Ikrob Didik Irawan)


Sumber :

Ikrob Didik Irawan

http://harianjoglosemar.com/berita/sariawan-tak-sekadar-kekurangan-vitamin-c-11847.html




1 komentar:

  1. Casino Roll Casino Review - Online Slots and Real Money
    The minimum deposit for a casino table 토토 라이브스코어 varies from casino credit. For example, you'd pay for a 카 심바 슬롯 $10 table credit of $10. With a minimum 스트라이크존 deposit of $10, you  Rating: 1xbet 우회 4 블랙 잭 만화 · ‎Review by CasinoRoll

    BalasHapus